Jumat, Juni 13, 2008

Senyum...


Mungkin semua masih berpusar pada senja yang sama;

Tak menyapa melalui kata

Ia masih saja bersembunyi dalam gumpalan awan;

mengelam, kian meradang

Ini masih tentang sebongkah rasa yang merebak

Meruah-meruah dan tumpah

Masih tentang selarik senyum

Yang tak bisa kumengerti

Tak bisa kutandai…

Jika lembah jiwa bisa melandai

Dan mengecup pantai

Maka hanya satu kata yang bisa aku ucap mengenai senyum itu:

”Mengapa di binar mataku hanya mengenal senyummu?”

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Duhai perempuan
......yang matanya berbinar cerdas
......yang tekadnya serupa batu cadas
......yang senyumnya menaklukkan banyak jiwa
......yang tawa renyahnya selalu kudamba selamanya

TERIMAKASIH untuk segalanya!

suaraku mengatakan...

tiap kali ku membaca tulisan ini, sungguh gemetar badanku, teriris hatiku, dan tak ku sadari, air mata menetes membasahi pipiku..
duhai...tersayang, meski engkau jauh, aku tak akan jauh,karna ku yakin kau selalu dekat...sedekat jiwaku...hatiku luruh dalam duka...enath sampai kapan, ku mampu membendung gelora jiwa ini?meski demikian, soulmate...trima kasih..