Senin, Mei 05, 2008

SEMESTA





Angkasa terbelah, pecah ruah-ruah

menggelembungkan pusaran hitam yang menyeringai garang

Dan sebelum bumi sempat menyalak, berontak

berkubik-kubik air telah menyembur dari angkasa

tanpa peduli bahwa pintu-pintu rumah sudah tenggelam setengah

Jangan mengeluh pada semesta

Apalagi menyumpahinya dengan tatapan sengit

Karena semesta hanya menjalankan hukum langit

Sejenak, marilah kita mencoba menjadi manusia

yang benar-benar manusia.

yang menjadikan kita bertengger di kelas teratas dalam jagad per-makhluk-an

Yakni…

Berpikir!!

Bila sungai-sungai telah disumbat rapat

dan hutan telah gundul serupa tuyul

Kenapa heran bila bah meluap?

Bila perut bumi terus menerus diobok-obok

dan pertambangan dijadikan kokain

Kenapa heran bila ia terus menggelegak

melahirkan lumpur panas, gempa bumi dan caci maki?

Angkasa juga butuh kasih sayang dan keadilan

Bukan cuma kita!

1 komentar:

Mashdarzainal.blogspot.com mengatakan...

puisi kamu oke banget loh. kenapa gak ikut lomba puisi aja yang di adain plasa.com